Rabu, 11 Januari 2017

MEDIA DAN GAYA BELAJAR SISWA



MEDIA DAN GAYA BELAJAR SISWA



Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
MEDIA PENDIDIKAN
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam 




OLEH:
KELOMPOK 1
Jumardi
Masdar
Resti Pahleci
Siti Khotijah

PAI-V. B


 Dosen Pembimbing
Ramadhani Al Baraui, M.Pd.I


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TANJUNG REDEB
2016
MEDIA DAN GAYA BELAJAR SISWA
A.           Media Belajar Siswa
Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “
medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”, yakni perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk supaya terjadi proses belajar. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan

pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tapi juga hal-hal lain yang memungkinkan siswa memeroleh pengetahuan. Media bukan hanya berupa TV, radio, computer, tapi juga meliputi manusia sebagai sumber belajar, atau kegiatan seperti diskusi, seminar simulasi, dan sebagainya. Dengan demikian media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
1.        Fingsi media belajar
·                Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa
·                Dapat melampaui batasan ruang kelas
·                Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya.
·                Menghasilkan keseragaman pengamatan
·                Menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
·                Membangkitkan keinginan dan minat baru.
·                Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
·                Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
2.        Jenis media belajar
·           Media audio, yakni media yang hanya dapat didengar saja atau yang memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
·           Media visual, yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara, seperti gambar, lukisan, foto, dan sebagainya.
·           Media audiovisual, yakni media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya.
3.        Kriteria pemeilihan media belajar
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut Sanjaya (2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).
a.              Access,artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan?.
Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media tersebut diijinkan untuk digunakan?
b.             Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan
untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
c.              Technology, dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan
ketersediaan teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
d.             Interactivity, media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
e.              Organization, menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau
lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.
f.              Novelty, menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang
dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
B.       Gaya Belajar Siswa
1.         Pengertian gaya belajar 
Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Drummond (1998:186) mendefinisikan gaya belajar sebagai, “an individual’s preferred mode and desired conditions of learning.” Maksudnya, gaya belajar dianggap sebagai cara belajar atau kondisi belajar yang disukai oleh pembelajar. 
Willing (1988) mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi oleh pembelajar. Keefe (1979) memandang gaya belajar sebagai cara seseorang dalam menerima, berinteraksi, dan memandang lingkungannya. Dunn dan Griggs (1988) memandang gaya belajar sebagai karakter biologis bawaan.
Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar (NASSP dalam Ardhana dan Willis, 1989 : 4).
 Definisi yang lebih menjurus pada gaya belajar bahasa dan yang dijadikan panduan pada penelitian ini dikemukakan oleh Oxford (2001:359) dimana gaya belajar didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan peserta didik dalam belajar bahasa baru atau mempelajari berbagai mata pelajaran.
2.         Macam gaya belajara siswa 
a.      Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
1)        Ciri-ciri gaya belajar visual : 
·           Bicara agak cepat
·           Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
·           Tidak mudah terganggu oleh keributan
·           Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
·           Lebih suka membaca dari pada dibacakan
·           Pembaca cepat dan tekun
·           Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
·           Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
·           Lebih suka musik dari pada seni
·           Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya 

2)        Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
·           Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
·           Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
·           Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
·           Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
·           Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
b.      Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
1)        Ciri-ciri gaya belajar auditori :
·           Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
·           Penampilan rapi
·           Mudah terganggu oleh keributan
·           Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
·           Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
·           Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
·           Biasanya ia pembicara yang fasih
·           Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
·           Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
·           Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
·           Berbicara dalam irama yang terpola
·           Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
2)        Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
·           Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
·           Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
·           Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
·           Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
·           Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
c.      Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
1)        Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
·           Berbicara perlahan
·           Penampilan rapi
·           Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
·           Belajar melalui memanipulasi dan praktek
·           Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
·           Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
·           Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
·           Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
·           Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
·           Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
2)        Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
·           Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
·           Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil menggunakan gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
·           Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
·           Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
·           Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik



Rujukan:

http://minartirahayu.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-gaya-belajar-berbagai-
macam.html





2 komentar: